5/31/16

Tahu Bulat Sempurna

Bulan Ramadhan segera tiba, keluarga muslimpun ceria. Adek, kakak, papa, mama, langsung deh ngebayangin menu buka puasa yang enak-enak. Eitzzz... Puasa juga belom, Moms. Mumpung masiih ada sedikit waktu siapin deh resep-resep masakan yang enak buat buka puasa. Tapi ingat, gak perlu yang mahal dan ribet bikinnya, biar pas puasa nanti energi kita gak malah terkuras untuk kegiatan masak-memasak, gak capek, dan tetep bisa lancar puasanya.

Pemanasan dulu yuk, Moms. Buat Moms yang hari-harinya udah jarang masak karena terlalu sibuk beraktivitas. Resep simple ini paling gampang bikinnya, ramah di lidah, dan murah meriah.Insyaallah semua pasti suka, Tahu Bulat Sempurna...

Tahu Bulat Sempurna

 

Bahan-bahan

5 buah tahu bputih
1 butir telur
1 siung bawang putih
1 sendok teh baking powder
garam secukupnya
kaldu bubuk secukupnya
minyak goreng secukupnya


Langkah-langkah
  • Hancurkan tahu dalam wadah hingga halus. Peraslah tahu hingga keluar air, dan buanglah airnya.
  • Haluskan bawang putih, kemudian campurkann semua bahan (kecuali minyak goreng) dalam satu wadah hingga rata dan membentuk sebuah adonan.
  • Bentuklah adonan tahu tersebut menjadi bulatan-bulatan kecil, dengan ukuran yang sama.
  • Simpan bulatan-bulatan tahu tersebut pada wadah tertutup di dalam lemari es selama kurang lebih 2 sampai 3 jam.
  • Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian goreng bulatan-bulatan tahu yang baru keluar dari lemari es pada minyak panas. 
  • Balik-balik bulatan-bulatan tahu dalam penggorengan hingga mengembang dan berbentuk bulat sempurna.
  • Tunggu hingga warnanya cokelat merata, kemudian angkat dan tiriskan.

Tahu Bulat Sempurna siap dinikmati.... Akan lebih asik lagi, kalau Moms sediakan Saus Tomat, Saus sambal, Sambal Bajak, Mayonaise, atau sambal kecap untuk teman bersantap. Pasti asik kalau bisa nyemil bareng keluarga saat berbuka.



5/10/16

Tanggung Jawab Orang Tua dalam Menghindari Laka Lantas yang Melibatkan Anak

Pada dasarnya saya memang suka gak tahan kalau lihat korban laka lantas di jalanan. Dada ini rasanya tiba-tiba jadi sesak. Apalagi kalu korbannya anak-anak, suka bayangin betapa mereka harus merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa. Suka gak terima rasanya... *entahlah gak terima sama siapa

Akhir-akhir ini sering sekali terjadi laka lantas di Jalur Lintas Selatan Pacitan. Termasuk pagi ini di Rute Lorok-Sudimoro dengan korban seorang anak kecil. Entahlah faktor apa yg paling dominan menjadi penyebabnya. Faktor jalan yang berliku, dan naik-turun kah...? Pertumbuhan kendaraan bermotor yang pesat kah...? Karena saat ini hampir semua orang memiliki kendaraan pribadi. Kurangnya kesadaran lalu lintas kah..? Atau malah sklill pengendara yang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor...? Dan yang paling menonjol adalah kurangnya kesadaran akan safety driving.

Tiap pagi saat saya pergi kerja, atau bahkan dalam keseharian saya suka ketemu orang tua yang bonceng anaknya sambil kebut-kebutan (ini bapak-bapak juga ibu-ibu lhoo..). Belom lagi anaknya ditaroh di depan tanpa pelindung apa kek apa kek. Topi enggak, jaket enggak, masker enggak, kaca mata enggak, helm enggak. Ada lagi yang lebih jomplang, orang tuanya pake jaket kulit, sepatu, sama helm INK yang konon safety, terus anaknya teteup ditaroh depan gak pake apa-apa, ngebut, dan perjalanan jauh. Ada juga yang berani2nya bawa anak bayi baru berumur beberapa bulan naik mitor lintas kota, katakanlah pacitan-jogja yg maka  waktu paling cepet 4 jam, belum lagi kalau jogjanya coret nambahlah itu waktu berkendara. Parahnya lagi, suka ada yg kaya gitu, bayinya gak di kasih tutup kapala, terus ditaroh samping yang anginnya kenceng. Iki pie to karepe ...? Ora eman anak po yo...? (Ini apa sih maunya...? Gak sayang anak apa ya...?) Padahal, untuk kasus yang bayi ini ya, akan lebih bijak naik kendaraan umum yang seperti bus dan trevel.

Oke, itu tadi yang motor, sekarang yang mobil. Kemarin pas pulang wisata saya dapat pemandangan dari depan mobil, ada anak yang kepala, tangan, dan setengah badannya dikeluarin dari jendela dalam perjalanan beberapa kilometer. Di mobil itu banyak yang naik, malah dideket anak itu duduk beberapa ibu-ibu. Kok ya gak ada yang negur si anak demi keselamatannya. Beberapa kilometer saya perhatikan, si anak dibiarkan saja dengan tingkahnya. Kok bisa gitu ya...? Apa mereka gak eman (sayang) sama si anak...? 

Gak usah lah jauh-jauh, pada suatu perjalanan, ada seorang handaitaulan yang sedang mengemudikan mobil dan Darrel yang masih usia 3,5 tahun duduk di sampingnya. Demi keamanan, saya pasangkan sabuk pengaman di badan  Darrel, apalagi beliau mengemudi cukup ugal-agalan. Mungkin beliau merasa Darrel jadi kurang leluasa, kemudian tanpa meminta persetujuan saya, beliau melepas sabuk pengaman di badan Darrel. Beliau kemudian meminta Darrel untuk berdiri saja supaya bisa melihat-lihat pemandangan sepanjang jalan. Coba, pikir! Apa sebenarnya di benak beliau...? Spontan saya laranglah Darrel yang masih kecil bertingkah seperti itu, langsung saya minta untuk duduk bersandar dan berpegangan supaya aman. Kedengeran parno gitu yaa...? Woohh ra ngerti lek nyupir koyo opo sih! Demi apa? Demi anak kita tidak harus menderita karena kebodohan orang tua! Catet!

Kembali lagi ke kasus laka lantas yang sering menjadi pemandangan pagi hari saya saat berangkat kerja. Anak-anak yang terlibat laka lantas di pagi hari di jalanan itu kebanyakan adalah anak-anak dari Kecamatan Sudimiro yang bersekolah di Daerah Lorok. Bahwasanya menurut opini publik, di Daerah Lorok banyak sekolah-sekolah yang lumanyan berkualitas untuk ukuran daerah saya (PAUD, TK, SD, SMP, SMAs segera bekerja. Kebut-kebutan sudah jadi pemandangan sehari2. Padahal ada banyak alternatif aman untuk menjadikan anak mereka terdidik dengan baik.

1. Sekolahkan anak di sekolah terdekat. Perjalanan jauh setiap hari tidak baik untuk kesehatan anak. Toh, sekolah terdekat pasti memiliki kualitas yang baik yang anda mungkin tidak tahu. Dan ketika anak Moms kurang berkembang jangan salahkan sekolah karena sekolah di manapun peran orang tua di rumah lebih berpengaruh dalam pendidikan.

2. Tempatkan anak di asrama atau kos. Kalau nekat pengen sekolah di tempat yang jauh dari rumah, maka alrernatif ini akan mengurangi resiko kesehatan dan jiwa anak Moms.

3. Ikutkan mobil/bus jemputan. Sama-sama melakukan perjalanan setiap hari, tapi akan lebih aman dan nyaman bagi kesehatan dan jiwa anak Moms. Anda tidak akan terlalu diresahkan oleh jam terlambat masuk sekolah atau kerja.

Itu saja mungkin yang bisa saya sarankan.

Selama orang tua sadar betapa berharganya jiwa seorang anak, mereka seharusnya sadar akan menajaga keamanannya.

Dan anak-anak bukan manusia kecil tetapi manusia yang belum dewasa.  Jadi kitalah yang bertanggung jawab atas keselamatan mereka Moms!

5/4/16

6 Tips Menekan Pertumbuhan Pakaian di Bumi

Ngomongin soal pakaian bekas. Pernah gak sih Moms merasa sumpek sundiri pas buka-buka lemari pakaian karena sangat berjejal...? Pernah gak sih Moms merasa repot sekali kala harus pindahal dan terlalu banyak pakaian yang gak penting yang juga harus diangkut...?

Nah, saya sering ngalamin tuh... Mungkin karena ketamakan manusia juga kali yaa, jiwa konsumtif nan membahana. Style fashion yang kian hari selalu diperbarui, mendukung industri pakaian yang kian ramai. Bayangkan saja, saat ini kawan-kawan sudah pasti bisa mendapatkan pakaian dengan style fashion tertentu yang dikehendaki dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.  Doronga-dorongan semacam ini tak pelak membentuk kita menjadi jiwa konsumtif. Padahal kalau mau mempehatikan, style fashion dunia itu sebenarnya cuma itu-itu saja. Dari masa ke masa, cuma diulang-ulang saja. Kenapa dress selutut Grandma tahun 80an yang masih bagus tidak dirawat kemudian dipakai lagi saja di era 2000an kalu memang musim lagi? Kenapa malah membeli yang baru? Jawabnya, ya, karena membeli yang baru lebih gampang (ya, karna terjangkau) dan merawat pakaian puluhan tahun itu lebih ribet. Padahal lagi nih yaa... kala kita konsumtif di dalam fashion, industripun semakin kencang mencambuk mesin-mesin produksinya. Bayangkan, akan makin numpuk nih pakaian di dunia (kebayanglah kala pakaian numpuk akan berakibat seperti halnya sampah yang memenuhi bumi ini).
Salah satu pakaian bekas milik saya, yang terjual beberapa waktu yang lalu. Yang sebelumnya saya beli dari toko pakaian bekas
Nah nah nah... Sebenernya ada satu pola hemat yang menurut saya cocok sekali untuk menekan pertambahan pakaian di bumi ini, yaitu dengan memakai pakaian bekas milik orang lain. Kala hasrat memakai pakaian tertentu yang belum kita miliki tak terbendung lagi, bukankah kita bisa meminjam atau membeli milik orang lain yang tak dipakai lagi? Saya rasa jika semua orang berpikiran sama maka, jumlah pakaian di bumi ini tidak akan bertambah lagi. Jika semua orang melakukan ini, maka mesin-mesin industri pakaian pun akan mengendorkan conveyornya  dalam produksi. (*Saya tidak bertanggung jawab kepada nasib industri pakaian tersebut. Diawal mungkin itu akan memberatkan pelaku industri, tapi jika itu akhirnya telah berlangsung lama maka itu akan jadi hal biasa.) Dengan ini saya mendeklarasikan dukungan saya pada perdagangan pakaian bekas. Ahay.... bahkan Penulis Dewi Lestari atau yang dikenal dengan Dee saja resah dengan banyaknya pakaian di bumi ini, kemudian dia memutuskan memiliki pakaian dengan jumlah terbatas, yaitu semuat lemarinya saja.

Menanggapi masalah pakaian di bumi ini, ada beberapa tips menekan pertumbuhan pakain di bumi ini nih:

1. Coba bongkar lemari pakaian Mama dan Papa
Siapa tahu di sana ada pakaian dengan style yang sedang kita inginkan. Ingat Moms, bahwa style fashion di dunia ini sebenernya cuma diulang-ulang dari masa ke masa. Dan, ukuran pakaian Moms and Dads waktu masih muda biasanya bisa muat di badan.

2. Modifikasi Baju Lama
Baju lama kita bisa aja kelihatan lebih baru dan ngehits kalu kita modifikasi. Simpelnya aja, celana lama kita bisa kita rubah jadi lebih hits kalau kita kecilin di bagian pergelangan kaki menjadi celana pensil kemudia ditambahkan sayatan dan fringe di bagian lutut. Tmbahan stude, manik-manik, pita, dan emblem bisa juga kita lakukan untuk membuat pakaian lama kita tampil baru.

3. Saling Meminjam Pakaian
Biasanya kita suka membutuhkan pakaian tertentu yang sudah ditentukan di suatu acara. Karena makenya cuma sebentar, buat apa kita harus beli...? Pinjam aja! Misalnya nih, butuh kemeja putih dan dasi buat ujian 1 hari, kita bisa pinjam donk sama teman atau saudara. 

4. Sewa Menyewa Pakaian
Pakaian yang tidak dipakai harian biasanya tidak dimiliki semua orang. Tapi kala kita harus pakai di suatu acara, gimana donk...? Sewa aja Moms, misalnya aja kita butuh kebaya untuk karnaval, sewa aja di sanggar rias terdekat. Aatau sebaliknya, kalau kita punya pakaian yang tidak biasa, misal baju nikah, baju badut. atau apalah, kita titipin aja di tempat penyewaan. Bisa mendatangkan duit juga loh... Nah, ini bisa jadi bisnis baru buat kita Moms.

5. Menyumbangkan Pakaian
Iklan pakaian bekas untuk di sumbangkan, 
di media sosial LINE.
Ada beberapa alasan yang bisa dibenarkan dalam menyumbangkan pakaian. Satu, orang lain benar-benar membutuhkannya. Hal ini bukan saja untuk orang miskin yang tak mampu memiliki tetapi juga untuk orang lain yang membutuhkannya untuk keperluan tertentu. Seperti halnya, untuk praktik lapangan seorang remaja membutuhkan kemeja putih lengan panjang, dan ia ingin memakainya tanpa harus membeli, maka baju putih lengan panjang milik kita bisa kita sumbangkan kepadanya. Dua, pakaian tersebut masih dalam keadaan baik. Tiga, pakaian tersebut tidak dapat lagi kita pakai dengan alasan kekecilan, selain itu bagi hijaber yang gak mungkin lagi memakai pakaian pendeknya. Empat, suka sama suka. si penyumbang dan si penerima sumbangan menginginkan hal tersebut.

Lalu bagaiman caranya...? Berdasarkan pengalaman, selain dari mulut ke mulut, saya pernah berusaha mengiklankan pakaian lama saya untuk disumbangkan dimedia sosial dan ternyata ada respon di offline-nya.


6. Jual Beli Pakaian Bekas
Seperti yang sudah saya suratkan di atas bahwa sa
Salah satu pakaian bekas saya yang terjual
ya sangat mendukung perdagangan pakaian bekas. Banyak yang bisa kita lakukan pada pakaian bekas kan... Akan senang rasanya memiliki pakaian tepat seperti yang kita inginkan, apalagi dengan harga murah. Semurah-murahnya pakaian baru, logikanya akan lebih murah pakaian bekas (selama tidak memenuhi nilai antik). Pun harus membeli pakain bekas, pastikan dulu, bahwa anda membelinya karena benar-benar membutuhkannya, bukan sekedar menginginkannya. bagaimana pula bila kita menjadi pedagang pakaian bekas...? Artinya kita menjajakan pakain bekas milik sendiri donk... Ini dia tips menjual pakaian bekas. Satu, pilih pakaian yang tidak mungkin lagi kita pakai. Dua, pastikan pakaian tersebut dalam keadaan dan baik dan memenuhi selera pasar saat itu. Tiga, promosikan dalam sebuah pamflet, media sosial, atau dari mulut ke mulut. Selainitu kita juga dapat bergabung atau menggelar sendiri garasell di lingkungan terdekat.

Saya sendiri sudah sering menjual pakain bekas, tepatnya karena beberapa teman menginginkan baju yang sama seperti yang saya pakai. Hasilnya saya senang dan dia juga senang.

Bila 6 tips di atas dapat kita laksanakan bersama-sama dengan baik, maka pakaian di bumi tidak akan tumbuh bertambah terlalu pesat, dan pakain yang terlanjur ada di bumi akan terus berputar hingga akhirnya rusak lebur menjadi debu, dan baru digantikan oleh pakaian yang baru. 

Sekecil apapun langkah kita, dengan niat yang mulia ini semoga alam semesta ini tersenyum.


Prinsipnya dengan segala cara yang kita bisa, yuk Moms jaga baik-baik bumi kita yukk...!