5/4/16

6 Tips Menekan Pertumbuhan Pakaian di Bumi

Ngomongin soal pakaian bekas. Pernah gak sih Moms merasa sumpek sundiri pas buka-buka lemari pakaian karena sangat berjejal...? Pernah gak sih Moms merasa repot sekali kala harus pindahal dan terlalu banyak pakaian yang gak penting yang juga harus diangkut...?

Nah, saya sering ngalamin tuh... Mungkin karena ketamakan manusia juga kali yaa, jiwa konsumtif nan membahana. Style fashion yang kian hari selalu diperbarui, mendukung industri pakaian yang kian ramai. Bayangkan saja, saat ini kawan-kawan sudah pasti bisa mendapatkan pakaian dengan style fashion tertentu yang dikehendaki dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.  Doronga-dorongan semacam ini tak pelak membentuk kita menjadi jiwa konsumtif. Padahal kalau mau mempehatikan, style fashion dunia itu sebenarnya cuma itu-itu saja. Dari masa ke masa, cuma diulang-ulang saja. Kenapa dress selutut Grandma tahun 80an yang masih bagus tidak dirawat kemudian dipakai lagi saja di era 2000an kalu memang musim lagi? Kenapa malah membeli yang baru? Jawabnya, ya, karena membeli yang baru lebih gampang (ya, karna terjangkau) dan merawat pakaian puluhan tahun itu lebih ribet. Padahal lagi nih yaa... kala kita konsumtif di dalam fashion, industripun semakin kencang mencambuk mesin-mesin produksinya. Bayangkan, akan makin numpuk nih pakaian di dunia (kebayanglah kala pakaian numpuk akan berakibat seperti halnya sampah yang memenuhi bumi ini).
Salah satu pakaian bekas milik saya, yang terjual beberapa waktu yang lalu. Yang sebelumnya saya beli dari toko pakaian bekas
Nah nah nah... Sebenernya ada satu pola hemat yang menurut saya cocok sekali untuk menekan pertambahan pakaian di bumi ini, yaitu dengan memakai pakaian bekas milik orang lain. Kala hasrat memakai pakaian tertentu yang belum kita miliki tak terbendung lagi, bukankah kita bisa meminjam atau membeli milik orang lain yang tak dipakai lagi? Saya rasa jika semua orang berpikiran sama maka, jumlah pakaian di bumi ini tidak akan bertambah lagi. Jika semua orang melakukan ini, maka mesin-mesin industri pakaian pun akan mengendorkan conveyornya  dalam produksi. (*Saya tidak bertanggung jawab kepada nasib industri pakaian tersebut. Diawal mungkin itu akan memberatkan pelaku industri, tapi jika itu akhirnya telah berlangsung lama maka itu akan jadi hal biasa.) Dengan ini saya mendeklarasikan dukungan saya pada perdagangan pakaian bekas. Ahay.... bahkan Penulis Dewi Lestari atau yang dikenal dengan Dee saja resah dengan banyaknya pakaian di bumi ini, kemudian dia memutuskan memiliki pakaian dengan jumlah terbatas, yaitu semuat lemarinya saja.

Menanggapi masalah pakaian di bumi ini, ada beberapa tips menekan pertumbuhan pakain di bumi ini nih:

1. Coba bongkar lemari pakaian Mama dan Papa
Siapa tahu di sana ada pakaian dengan style yang sedang kita inginkan. Ingat Moms, bahwa style fashion di dunia ini sebenernya cuma diulang-ulang dari masa ke masa. Dan, ukuran pakaian Moms and Dads waktu masih muda biasanya bisa muat di badan.

2. Modifikasi Baju Lama
Baju lama kita bisa aja kelihatan lebih baru dan ngehits kalu kita modifikasi. Simpelnya aja, celana lama kita bisa kita rubah jadi lebih hits kalau kita kecilin di bagian pergelangan kaki menjadi celana pensil kemudia ditambahkan sayatan dan fringe di bagian lutut. Tmbahan stude, manik-manik, pita, dan emblem bisa juga kita lakukan untuk membuat pakaian lama kita tampil baru.

3. Saling Meminjam Pakaian
Biasanya kita suka membutuhkan pakaian tertentu yang sudah ditentukan di suatu acara. Karena makenya cuma sebentar, buat apa kita harus beli...? Pinjam aja! Misalnya nih, butuh kemeja putih dan dasi buat ujian 1 hari, kita bisa pinjam donk sama teman atau saudara. 

4. Sewa Menyewa Pakaian
Pakaian yang tidak dipakai harian biasanya tidak dimiliki semua orang. Tapi kala kita harus pakai di suatu acara, gimana donk...? Sewa aja Moms, misalnya aja kita butuh kebaya untuk karnaval, sewa aja di sanggar rias terdekat. Aatau sebaliknya, kalau kita punya pakaian yang tidak biasa, misal baju nikah, baju badut. atau apalah, kita titipin aja di tempat penyewaan. Bisa mendatangkan duit juga loh... Nah, ini bisa jadi bisnis baru buat kita Moms.

5. Menyumbangkan Pakaian
Iklan pakaian bekas untuk di sumbangkan, 
di media sosial LINE.
Ada beberapa alasan yang bisa dibenarkan dalam menyumbangkan pakaian. Satu, orang lain benar-benar membutuhkannya. Hal ini bukan saja untuk orang miskin yang tak mampu memiliki tetapi juga untuk orang lain yang membutuhkannya untuk keperluan tertentu. Seperti halnya, untuk praktik lapangan seorang remaja membutuhkan kemeja putih lengan panjang, dan ia ingin memakainya tanpa harus membeli, maka baju putih lengan panjang milik kita bisa kita sumbangkan kepadanya. Dua, pakaian tersebut masih dalam keadaan baik. Tiga, pakaian tersebut tidak dapat lagi kita pakai dengan alasan kekecilan, selain itu bagi hijaber yang gak mungkin lagi memakai pakaian pendeknya. Empat, suka sama suka. si penyumbang dan si penerima sumbangan menginginkan hal tersebut.

Lalu bagaiman caranya...? Berdasarkan pengalaman, selain dari mulut ke mulut, saya pernah berusaha mengiklankan pakaian lama saya untuk disumbangkan dimedia sosial dan ternyata ada respon di offline-nya.


6. Jual Beli Pakaian Bekas
Seperti yang sudah saya suratkan di atas bahwa sa
Salah satu pakaian bekas saya yang terjual
ya sangat mendukung perdagangan pakaian bekas. Banyak yang bisa kita lakukan pada pakaian bekas kan... Akan senang rasanya memiliki pakaian tepat seperti yang kita inginkan, apalagi dengan harga murah. Semurah-murahnya pakaian baru, logikanya akan lebih murah pakaian bekas (selama tidak memenuhi nilai antik). Pun harus membeli pakain bekas, pastikan dulu, bahwa anda membelinya karena benar-benar membutuhkannya, bukan sekedar menginginkannya. bagaimana pula bila kita menjadi pedagang pakaian bekas...? Artinya kita menjajakan pakain bekas milik sendiri donk... Ini dia tips menjual pakaian bekas. Satu, pilih pakaian yang tidak mungkin lagi kita pakai. Dua, pastikan pakaian tersebut dalam keadaan dan baik dan memenuhi selera pasar saat itu. Tiga, promosikan dalam sebuah pamflet, media sosial, atau dari mulut ke mulut. Selainitu kita juga dapat bergabung atau menggelar sendiri garasell di lingkungan terdekat.

Saya sendiri sudah sering menjual pakain bekas, tepatnya karena beberapa teman menginginkan baju yang sama seperti yang saya pakai. Hasilnya saya senang dan dia juga senang.

Bila 6 tips di atas dapat kita laksanakan bersama-sama dengan baik, maka pakaian di bumi tidak akan tumbuh bertambah terlalu pesat, dan pakain yang terlanjur ada di bumi akan terus berputar hingga akhirnya rusak lebur menjadi debu, dan baru digantikan oleh pakaian yang baru. 

Sekecil apapun langkah kita, dengan niat yang mulia ini semoga alam semesta ini tersenyum.


Prinsipnya dengan segala cara yang kita bisa, yuk Moms jaga baik-baik bumi kita yukk...!

No comments:

Post a Comment