Moms, sebenernya berapa besar sih kebutuhan anak kita pada sekolah pra-TK atau yang biasa disebut Pendidikan Usia Dini (Paud) atau Play Group....? Lalu, kapan anak harus masuk Play Group....? Mungkin pertanyaan ini sering kali muncul di benak kita ketika usia anak mendekati 3 tahun dan anak sudah mulai terampil. Begitupun dengan saya, ketika Darrel memasuki usia 2 tahun 9 bulan, ketika itu dia sudah memiliki kemampuan berbicara yang baik, dapat mengerjakan beberapa pekerjaan kecil, dan teman-temannya mulai masuk sekolah. Saya sempat kepikiran untuk memasukkannya ke sekolah juga, tapi niat itu saya urungkan ketika nenek Darrel memberikan beberapa pandangan lain. Karena saya masih ragu akan keputusan-keputusan saya, maka saya sempat mengajak teman-teman saya berdiskusi tentang hal ini. Nah, dari diskusi tersebut saya dapatkan beberapa point penting yang harus Moms perhatikan sebelum Moms memutuskan untuk memasukkan anak ke sekolah PAUD/Play Group.
3 Point Penting Sebelum Masuk Sekolah PAUD/Playgroup
1. Pastikan minat anak untuk ikut aktif di sekolah.
Berapapun usianya, ketika anak ngebet pengin ikut pergi ke sekolah maka Moms boleh mencobanyanya. Coba saja dulu, jika anak merasa nyaman di sana, lanjutkan. Sebaliknya, jika anak menolak untuk pergi ke sekolah maka Moms tidak perlu memaksanya. Memaksa anak untuk pergi ke sekolah tidak akan ada gunanya, justru membuatnya berontak dan trauma. Sebaliknya, biarkan anak memiliih apa yang ingin ia lakukan, dan sebagai orang tua kita terus berikan motivasi yang baik.
2. Bagaimana kondisi lingkungan rumah kita?
Sebenarnya kebutuhan anak pada usia 3-4 tahun lebih pada kebutuhan sosialisasi dan motivasi. Anak-anak akan lebih mudah bersosialisai dengan sebayanya. Ketika tempat tinggal Moms berdekatan dengan tempat tinggal anak-anak sebayanya maka kegiatan bersosialisi akan lebih sering dilakukan, kemudian motivasi dan kepercayaan diri si anak akan lebih mudah tumbuh. Tapi jika letak rumah Moms jauh dari teman-teman sebaya si anak, maka Moms perlu lebih sering membawa anak ke tempat-tempat yang banyak teman-teman sebayanya, seperti taman bermain, memanfaatkan momen-moment seperti pemeriksaan di posyandu dan menghadiri ulang tahun teman sebaya. Tapi kadang-kadang itu tidak cukup, dan Moms bisa memutuskan untuk memasukkan anak ke sekolah PAUD/Play Group. Sekolah PAUD/Play Group adalah salah satu wadah sosialisasi bagi anak-anak Moms.
3. Apakah anak bersama orang-orang yang tepat...?
![]() |
Darrel bersama teman-temannya pada perayaan ulang tahunnya yang kedua. |
3. Apakah anak bersama orang-orang yang tepat...?
Ada
orang tua yang bisa menemani anaknya selama 24 jam penuh, ada juga yang
tidak. Orang tua yang bisa 24 jam bersama anaknya memiliki kesempatan
lebih banyak mengajak anaknya untuk belajar, bermain, bersosialisasi dan
terus memberikan motivasi, tapi tidak sepenuhnya bagi orang tua yang
bekerja di luar rumah. Bagi Moms yang bekerja di luar rumah dan
mempercayakan anaknya kepada orang lain selama bekerja (pengasuh atau
nenek) maka harus mengamati, bagaimana cara pengasuhan mereka. Apakah
anak sering diajak berkomunikasi...? Apakah anak sering di berikan
motivasi atau tidak..? Apakah anak diberi kesempatan untuk
bersosialisasi di luar rumah atau tidak...? Setelah beberapa pertanyaan
tersebut terjawab, Moms bisa menyimpulkan apakah Moms cukup dapat
memepercayakan pengasuhan anak pada orang-orang yang ada di rumah atau
Moms perlu memasukannya ke sekolah PAUD/Play Group
Setelah
melakukan diskusi dengan beberapa teman, dan mendapatkan 3 poin penting
di atas, saya jadi lebih mantab dengan pilihan saya menunda saat
memasukkan Darrel ke sekolah PAUD/Play Group. Pertimbangan saya adalah,
di sekitar tepat tinggal saya ada banyak anak-anak sebaya Darrel yang
sering berkumpul dan bermain bersama maka ia cukup memiliki wadah untuk
bersosialisasi. Pengasuh Darrel yang menjaganya selama saya bekerja juga
memiliki kemampuan mengasuh yang baik, ia sangat komunikatif. Ia senang
memberikan penjelasan-penjelasan yang logis pada Darrel dalam
memberikan aturan maupun menjawab setiap pertanyaan Darrel. Ia juga
memberikan Darrel jadwal rutin untuk bermain di luar rumah bersama
teman-temannya. Namun di luar itu semua, saya tetap berusaha mengamati
minat Darrel untuk pergi ke sekolah dengan sesekali membawanya bermain
ke sekolah terdekat. Ia senang berada di sana, tapi menatnya belum
begitu besar. Maka saya akan terus memantau kedepannya.
![]() |
Darrel sedang mengagumi trail pada Parade Trail 2015, bersama teman-teman satu gang. |

Semoga
3 poin penting ini bermanfaat bagi Moms yang memiliki kegalauan yang
sama dalam memasukkan anak ke sekolah PAUD/Play Group.
Terima kasih juga untuk teman-teman diskusi saya:
Adinda
Dwitami, Veny Nurhandari, Cari Wijayanti, Niken Tripamikat Ingtyas, Nur
Asyikin, Ginanjar Dimas Agung, Bronie Nira, Puz Brahim.
No comments:
Post a Comment