7/4/15

Membiasakan Si Kecil Pergi ke Masjid

Ramadhan tahun ini Darrel (2th 8bln) hampir tiap hari pergi ke masjid sama ayahnya. Menurut cerita ayah, sejauh itu tidak pernah ada masalah tiap kali Darrel pergi ke masjid. Hanya saja, tiap kali pulang rambutnya selalu basah kuyup penuh dengan keringat.

Suatu hari aku juga pergi ke masjid bersamanya, meski Darrel cukup sulit diam, dia tetap menjaga suaranya. Hanya saja Darrel sempat tabrakan sama temennya pas lari-larian, terus nangis dehh. Saat itu aku pikir ini biasa aja.

Hari berikutnya, aku pergi ke masjid lagi bersamanya. Sebelum berangkat aku memintanya untuk tetap bersikap baik. Yasalamm... Ceritanya kami duduk di shaff belakang, dimana shaff depan kami juga ada anak laki-laki yg sebaya dengan Darrel. Awalnya tidak ada masalah, tapi Darrel mulai tidak bisa diam. Beberapa kali dia naik ke punggungku saat sujud. Waktu itu aku berfikir dia hanya akan melakukannya padaku (setahuku Darrel cukup menjaga sikap pada orang asing). Setelah berputar-putar di area sajadah, ia mulai berinteraksi secara fisik dan kode dg anak laki-laki di depannya. Beberapa menit kemudian, dia pergi ke shaff depan dan tiba-tiba menaiki punggung salah satu jamaah yg sedang sujud. Aduhh, sampe ngerasa benar-benar gak enak. Si anak laki-laki itu dengan suara pelan membujuk Darrel untuk pergi ke shaff ayahnya, tpapi Darrel menolak.

Bahkan dengan volume yg keras, dia bilang ke anak itu "Gak mau, aku di sini aja. Kita duduk di sini aja ya, gak papa. Tak temeni yaa..."

Berusaha mengendalikan situasi, aku mengajak Darrel pindah ke tempat yang agak berjarak sebelum jamaah witir dimulai. Tidak tahunya, pas ditinggal shalat dia malah nyamperin temennya.

Darrel bilang "Ayo, kamu ke sini. Gak papa, gak ada masalah kok. Ayo, tak temenin ini lhoo..."

Berikutnya dia malah nasehatin temennyai "Kalu di masjid itu gak boleh rame, yaa..." (tp dia ngomong pake volume yang keras). *tepok jidat

Entah sejak menit ke berapa mulainya, semua begitu cepat. Darrel dan anak laki-laku itu lari-larian gak berhenti di tengah masjid sambil teriak-teriak "Awass!!! Tembak!!! Duerrr derr derr....!!!" (Sampai shalat jamaah usai).

Note: 
Sebelumnya Darrel gak pernah main tembak-tembakan sama sekali, mungkin ini efek nonton film action bersamaku di TV pd malam sebelumnya.

Alhasil, shalat gak khusyu dan kami pulang dg muka pucat speechless. Entah bagaimana ceritanya sampai Darrel kelebihan energi begitu banyak malam itu. 

Untuk sedikit menata gejolaknya, malam stelah itu kami memutuskan untuk shalat di rumah dulu. Tapi malam-malam berikutnya Darrel kami ajak ke masjid lagi. Tidak bisa diam itu masih, wajarlah usia 2 tahunan memang masanya anak-anak aktif. Setidaknya Darrel sudah gak teriak-teriak lagi, semakin hari semakin mengerti dan terbiasa dengan suasana masjid yang tenang. Itulah cara kami membiasakan Darrel dengan masjid.

No comments:

Post a Comment