7/8/15

Anakku Berfikir Tentang Tanggung Jawab

Pada suatu malam, beberapa waktu yang lalu Darrel (2th 8bln) menangis karena tangannya terkilir saat bermain. Pas mau dikasih minyak gosok buat nyembuhin, dia menolak. Dia minta minum obat saja, tapi aku bilang bahwa kami tidak menyimpan obat untuk tangan terkilir. (Malam sebelumnya kami membaca cerita tentang anak yang sakit harus minum obat agar cepat sembuh, dan ternyata saat itu Darrel benar-benar mencamkannya). 

Dalam gendonganku, tiba-tiba Darrel melirik sebuah botol besar berisi talk 300gr, kemudian dia memintaku untuk menggosok tangannya dengan talk agar lebih nyaman. Aku membuka lubang botol talk kecil-kecil agar tidak mudah tumpah, kemudian menggosoknya. Setelah aku selesai menggosok tangannya, Darrel berinisiatif untuk menggosok tanganku juga. Aku berbaring, dan Darrel menggosok tanganku. Saat itu sudah hampir jam 10 malam. Tak terasa aku tertidur saking ngantuknya. Puk.. puk... aku terbangun oleh tangan yang menepukku. Whaaaa... Kagetnya minta ampun. Kasur tempatku berbaring sudah rata penuh talk. Pas aku angkat botol talk isi 300gr itu ternyata sudah ringan dan kosong. Darrel tertawa-tawa melihatku. Tanpa memarahinya, aku segera membersihkan kasur dan mengganti baju Darrel. Aku tidak mau ribut malam-malam, lagi pula menurutku memarahinya adalah perbuatan yang memperpanjang masalah dan bisa berdampak pada trauma.

Aku kemudian cuma bilang "Yaahh... Kalu kaya gini habis kan talknya."

Darrel langsung menjawab "Ya beli lagi aja.."

Aku bilang "Belinya kan di jogja, jauh... Jadi kita gak bisa beli sekarang."
Esok paginya Darrel bangun pagi-pagi sekali. Agak rewel, mungkin karena dia masuk angin. 

Pas aku gendong di dekat rak (tempat kami mengambil botol talk semalam) tiba-tiba dia bilang "Ma, kalu udah gede aku ke Jogja sendiri ya Ma... Naik bis sendiri..."

Tanpa berfikir macam-macam aku bilang saja "Iya..."

Karena penasaran, kenapa tiba-tiba Darrel mau ke Jogja, kulanjutkan dengan pertanyaan "Naik bis ya...? Ke Jogja mau ngapain Darrel...?" (aku mikirnya, dia akan bilang "mau ke rumah eyang" seperti biasa)

Eh ternyata Darrel bilang "Mau beli talk..."

Up's! Eh, astaga... Ternyata Derrel merasa bertanggung jawab atas insiden malam itu. 

Isi kepala anak-anak memang luar biasa. Sebagai orang tua sebaiknya kita cukup berhati-hati pada ucapan atau attitude kita, khususnya di depan anak. Katakan dan lakukan segala sesuatu dengan cara yang baik karena orang tua adalah role mode bagi anak. Memberikan penjelasan yang logis kepada anak akan berdampak baik pada cara mereka berpikir dan bersikap.

No comments:

Post a Comment