7/2/15

Partisipasi dan Imajinasi dalam Kegiatan Finger Painting

Lima hari seminggu, aku harus pergi bekerja, meninggalkan Darrel yang berusia hampir 3 tahun. Aku ingin selalu mendapatkan waktu yang berkualitas dengannya setiap week end tiba, tetapi beberapa waktu terasa agak sulit. Sabtu itu, kami hanya berdua di rumah. Pertama, aku memasak sarapan pagi untuknya. Tidak seperti yang banyak orang bayangkan, hanya beberapa potong pancake untuk sarapan pagi.  

Satu per satu, keluarga kami pergi untuk bekerja pagi itu. Hanya, tinggal Darrel dan aku di rumah. Setelah mandi, sarapan pagi, kami pergi ke halaman untuk bermain bermain. Cuaca hari ini sangat panas, sinar matahari lagi terik-teriknya. Aku memutuskan mengajak Darrel bermain di dalam rumah saja. Ini adalah hari Sabtu, tapi kami tidak menemukan acara TV yang cukup menarik untuk ditonton bersama. 

Iseng-iseng pergi ke dapus dan membongkar-bongkar stok, aku menemukan tepung kanji, terigu dan beberapa pewarna makanann dalam kondisi yang masih baik. Jadi kepikiran mau bikin finger painting sama Darrel. 

"Darrel ayo kita bikin finger painting yuuukkk..."

Darrel pun turun ke dapur dan kami mempersiapkan segalanya, step by step.

Darrel menuangkan beberapa takar tepung kanji dan terigu kadalam panci, kemuadian kami mecampurnya dengan sedikit air. 

Adonan yang sudah campur kupanaskan di atas api, sambil diaduk-aduk sampai berubah warna. Setelah itu pancipun diangkat dari api. Bagian ini, Darrel belum ku ijinkan untuk berpartisipasi karena bagiku masih cukup berbahaya jika anak seusianya bermain-main dengan api atau perkakas dapur yang panas ini.

Adonan yang sudah jadi ku tuang ke 2 wadah berbeda untuk diberi warna merah dan hijau. Karena suhu adonan sudah mulai turun, Darrel pun kuijinkan untuk ikut mengaduk adonan berwarna itu hingga campur.

Yippiiii.... Adonan finger painting-nya sudah jadi. Bagiku sangat menyenangkan saat Darrel kecil ikut berpartisipasi.  

Sebelum mulai menggambar, kami membuat kesepakatan, bahwa:
1. Sebelum finger painting kami selesai, kami tidak akan berpindah untuk melakukan kegiatan lain.
2. Sebelum tangan, kaki, dan peralatan dibersihkan dari adonan, kami tidak boleh memegang benda lain.
3. Kegiatan finger painting dilakukan hanya pada gambar kertas yang disediakan.  

Ternyata Darrel benar-benar memahami kesepakatan yang kami buat. Kareana semuanya berjalan lancar.


Kami tertarik untuk menggambar banyak objek seperti bulan, bintang dan bunga. Darrel bilang, dia menggambar naga, tikus, kura-kura, dan beberapa hewan lain. Ia mengoles tangan pada campuran pewarna kertas sesuai apa yang dia pikir. Dia menunjukkan padaku di mana letak mata tikus dibuat, kakinya, ekornya, dan perutnya. Dia juga menunjukkan keju yang dimakan oleh tikus itu. Sebenarnya aku tidak benar-benar melihatnya, tapi kukatakan padanya seolah aku benar-benar tahu, untuk memberinya apresiasi. Aku pikir itu akan baik untuk imajinasi dan kreativitas. Hasilnya, tadaaa ... kami menyelesaikan 5 buah karya finger painting. Berasama-sama, kami menjemurnya di halaman dan membersihkan semua peralatan bersama-sama.  

Karena lelah, kami beristirahat sambil menunggu finger painting kami kering. Minum secangkir teh dan makan beberapa potong pancake yang tersisa. Ahh ... senangnyaa. Lihat Darrel axcited banget kan nungguin karynya. Setelah makan siang, kami membersihkan tubuh dan pergi tidur. Sabtu sempurna.

No comments:

Post a Comment