Pengalaman Berharga
Ini sudah tahun 2016 sedangkan edisi ke dua dari SUPERNOVA 1 adalah tahun 2014. Cukup terlambat ya hingga akhirnya saya membaca buku ini. Tapi ini berharga, hingga saya sampai pada membacanya.

Seketika itu sekeliling saya abaikan, komputer dan lagu-lagu yang sedang diputar, beberapa pengunjung yang meminjam ruangan untuk meeting, seolah persetan dengan apapun. Baru kali ini saya benar-benar membaca, saya mampu terfokus dan konsentrasi. Seusah apapun istilah yang ada di buku ini tidak membuat saya enggan atau berhenti. Saya membacanya hingga tandas saat itu juga. Saya tidak seperti orang yang biasanya saya kenal, yang tidak doyan membaca. Saya terhipnotis. Sekian banyak halaman yang saya lipat ujungnya, sekian banyak yang saya catat dengan pulpen biru di selembar kertas HVS putih. Saya mungkin bukan siapa-siapa yang berpengatahuan dan berwawasan tinggi, tapi saya begitu kecanduan. Lipatan di halaman-halaman itu dan catatan dengan pulpen biru diatas kertas HVS putih adalah pengalaman berharga.
Mungkin apa yang kita dapatkan dari 1 buah buku tidak sama untuk masing-masing orang. Tapi marilah kita simak sedikit apa yang tercatat di benak saya.
***
Aku kangen kamu. Kangen ketidakpercayaanmu.
Pesimismu.
Namun itu pilihanku.
Entah kenapa sepenggal bait dari sang pujangga ini menyentuh hati nurani. Mungkin karena ini adalah kejujuran yang tidak selalu dapat diungkapkan oleh setiap orang. Entahlah, bahkan saya sendiri tidak dapat menjelaskan mengapa saya tersentuh. Mungkin juga karena barnum effec (kecenderungan untuk mengakui secara psikologis bahwa sifat yang dimiliki orang-orang secara umum adalah ciri khusus dirinya sendiri).
***
Percakapan Dimas & Ruben:
"Aku selalu merasa cinta itu dipromosikan dengan salah. Satu item dengan setumpuk katalog yang berbeda. Mubadzir. Yang ada malah orang-orang mengkonsepsi tentang apa itu cinta."
Secara pribadi, mungkin saya juga salah satu orang yang masih dalam level mengkonsepsi apa itu cinta, tapi apa yang dikatakan oleh Ruben membuat saya terdorong untuk mencoba memahaminya dan berusaha untuk naik level dalam cinta.
Dan, yang bisa kita amini adalah seperti kata Ruben:
"Cinta adalah energi dasar. Tunggal. Kebencianpun berasal dari energi yang sama hanya ia mengalami proses saturasi."
***
Kala Rana merasa bosan dengan pernikahannya, kemudian ingin membicarakannya dari sudut pandang ibunya. Pertanyaan Rana mungkin dan seringkali dipertanyakan oleh orang-orang yang sedang goyah. Wanita muda, dengan, karir, impian-impian yang ingin diwujudkan, dan seperti sedang memakai kacamata kuda karena cinta barunya yang menantang. Mengertikah kalian pada situasi yang dialami Rana saat itu?
"Bukan itu, tapi di luar itu semua. Di luar keberhasilan anak-anak ibu. Apakah ibu 'secara pribadi, personal, individu' benar-benar bahagia dalam pernikahan?"
Dan jawaban Ibu sungguh membuatnya tersontak. Sama sekali tak seperti yang pernah terbayang.
"Nanti, setelah kau menjalani pernikahanmu sepuluh atau lima belas tahun, kau akan mengerti sendiri. Kebahagiaan yang kau maksud sekarang tidak akan kau pertanyakan lagi nanti. Mengerti? Akan ada satu masa ketika kebahagiaanmu pribadi tidak lagi berarti banyak."
Jadi:
Kebahagiaan yang ingin kucapai ini akan bermutasi menjadi kebahagiaan lain. Akan ada saatnya diriku lebur dalam identitas baru.
...
Tidak jarang kita mengkotak-kotakkan, bahwa aku atau kamu adalah yang seperti ini dan bukan yang seperti itu tapi siapa yang tahu bahwa pada masanya kita akan merasanya nyaman dengan identitas yang berbeda. Kadang jadi mikir, kenapa harus terlalu keras berfikir tentang apa yang kita inginkan saat ini.
***
"Rectoverso adalah gambar saling mengisi antar muka belakang dan depan."
...
"Pada satu sisi kertas, gambar yang dimunculkan adalah lingkaran dengan tiga kelopak. Pada sisi lain, gambar lingkaran dengan dua kelopak, yang apabila disatukan dengan sisi sebaliknya akan menampilkan rectoverso yang utuh, lingkaran dengan lima kelopak yang teratur dan perpusat pada satu titik tengah."
"Perspektif kita yang tidak parsiaal akan melihat bahwa diri kita sebenarnya adalah rectoverso. Terlalu banyak manusia yang menghabiskan seumur hidupnya dalam perasaan hampa, seakan-akan ada sesuatu yang hilang dari dirinya ...."
...
"Berhentilah merasa hampa. Berhentilah minta tolong untuk dilengkapi. Berhentilah berteriak-teriak ke sesuatu di luar sana. Berhentilah bertingkah seperti ikan di dalam kolam yang malah mencari-cari air. Apa yang anda butuhkan semuanya sudah tersedia."
See...? Membaca ini serasa melihat refleksi diri sendiri. Tidak jarang potensi yang begitu besar yang kita miliki tidak kita sadari dan malah terobsesi pada hal-hal kecil di luar sana. Merasa rapuh bahkan kadang bertingkah seperti pengemis. Oke, setelah membaca tulisan SUPERNOVA kita bisa menertawakan diri sendiri.
***
Resensi atau Lebih Tepatnya Pujian
Setelah membahas oleh-oleh (pengalaman berharga) yang saya dapatkan secara pribadi dari cerita ini, kemudian saya akan membahas betapa unggulnya cerita ini sehingga begitu menghipnotis.
1. Filosofi Sains
Siapapun tahu bahwa ini adalah novel sains yang unggul. Bagaimana penulis mengkaitkan (*dalam bahasa awam) teori sains dengan kejadian-kejadian yang dialami para tokoh dalam cerita ini...? Bagaimana Teori Relatifitas Albert Einstein dan banyak teori sains lainnya mampu dipintalnya dalam dimensi kejiwaan (saya sendiri sampai tak mampu menentukan kata yang tepat untuk menjelaskannya). Kendatipun sarat sains, saya rasa cerita ini tetap nikmat dan mampu dipahami siapapun. Secara pribadi, awalnya saya ragu untuk membaca novel dengan begitu banyak pembahasan sains. Saya merasa pasti ini tidak akan menarik, ini akan menjemukan, ini tidak akan membuat saya paham, dan saya tidak akan selesai membaca lebih dari 5 halaman saja, tapi nyatanya perkiraan saya salah. Membacanya dari halaman ke halaman justru nyandu banget.
2. Setting yang Menarik
Sebenarnya penentu setting dalam cerita ini terkait dengan pembahasan sains yang ada di dalamnya. Setting dalam cerita ini merupakan hasil pembahasan perilaku objek dalam ruang dan waktu yang merupakan bagian dari Teori Relatifitas Albert Einstein. Keberadaan tokoh 2 orang penulis, Dimas dan Ruben yang ternyata merupakan bagian dari cerita yang mereka tulis sendiri menjadi sesuatu yang menarik, rumit, dan ahh... Saya kualahan menjelaskannya. Jaringan SUPERNOVA yang saling terkait seperti jaring laba-laba yang tak putusnya. Woww!!
3. Pesan yang Tak Biasa
Ada banayak pesan tentang Cinta dalam cerita ini, cinta yang tidak terkotak-kotakkan. Bukan cinta monyet, cinta kepada orang tua, cinta tanah air, cinta A, cinta B, dan cinta C. Melalui ini kita akan belajar memahami Cinta itu sendiri. Ada banyak pelajaran tentang bagaimana melanjutkan hidup tanpa beban. Bagaimana mengimani perubahan (ahh... ini masih sangat terkait dengan teori-teori sain yang tersirat diatas). Bagaimana hidup dalam dualitas, dalam 2 sisi cermin yang berbeda, dan melihat refleksi jiwa kita pada sesuatu yang kita lihat. Oke semua penjelasan saya ini seperti hanya diulang-ulang. Tapi saya yakin anda tahu benang apa yang menghubungkan semua pemikiran ini. Hehee...
Paling akhir dari sesi ini, puji syukur kepada Sang Maha Luar Biasa. Pertemuan saya dengan novel ini adalah bagian dari jaringan yang selama ini tidak pernah saya tahu. Bagaimana saya bisa bertemu dengan seseorang yang hanya menyebutkan kata kunci 'Bintang Jatuh' mendorong saya untuk mencari, membaca, menikmati, melahap wawasan baru, dan mendapati secercah kesadaran dan keberadaan 'saya' dan alam semesta. Thanks Sibe Thanks God!
Note:
Jika anda setuju bahwa cerita ini menarik, mari kita bahas bersama. Jika ada yang belum saya tahu tapi anda tahu dan tak berdaya menyimpannya sendiri, baiknya kita bicarakan bersama. Oh Dear, ini akan sangat menarik. Saya tunggu kabar baiknya....
*Siapa itu Bintang Jatuh....? Mungkin akan saya buat sinopsisnya ditambah dengan penjelasan menarik tentang karakter masing-masing tokoh termasuk Bintang Jatuh. Tunggu saja. Tak runtut seperti bagaimana biasanya orang menulis atau membaca...? Itulah saya...
Setelah membahas oleh-oleh (pengalaman berharga) yang saya dapatkan secara pribadi dari cerita ini, kemudian saya akan membahas betapa unggulnya cerita ini sehingga begitu menghipnotis.
Siapapun tahu bahwa ini adalah novel sains yang unggul. Bagaimana penulis mengkaitkan (*dalam bahasa awam) teori sains dengan kejadian-kejadian yang dialami para tokoh dalam cerita ini...? Bagaimana Teori Relatifitas Albert Einstein dan banyak teori sains lainnya mampu dipintalnya dalam dimensi kejiwaan (saya sendiri sampai tak mampu menentukan kata yang tepat untuk menjelaskannya). Kendatipun sarat sains, saya rasa cerita ini tetap nikmat dan mampu dipahami siapapun. Secara pribadi, awalnya saya ragu untuk membaca novel dengan begitu banyak pembahasan sains. Saya merasa pasti ini tidak akan menarik, ini akan menjemukan, ini tidak akan membuat saya paham, dan saya tidak akan selesai membaca lebih dari 5 halaman saja, tapi nyatanya perkiraan saya salah. Membacanya dari halaman ke halaman justru nyandu banget.
2. Setting yang Menarik
Sebenarnya penentu setting dalam cerita ini terkait dengan pembahasan sains yang ada di dalamnya. Setting dalam cerita ini merupakan hasil pembahasan perilaku objek dalam ruang dan waktu yang merupakan bagian dari Teori Relatifitas Albert Einstein. Keberadaan tokoh 2 orang penulis, Dimas dan Ruben yang ternyata merupakan bagian dari cerita yang mereka tulis sendiri menjadi sesuatu yang menarik, rumit, dan ahh... Saya kualahan menjelaskannya. Jaringan SUPERNOVA yang saling terkait seperti jaring laba-laba yang tak putusnya. Woww!!
3. Pesan yang Tak Biasa
Ada banayak pesan tentang Cinta dalam cerita ini, cinta yang tidak terkotak-kotakkan. Bukan cinta monyet, cinta kepada orang tua, cinta tanah air, cinta A, cinta B, dan cinta C. Melalui ini kita akan belajar memahami Cinta itu sendiri. Ada banyak pelajaran tentang bagaimana melanjutkan hidup tanpa beban. Bagaimana mengimani perubahan (ahh... ini masih sangat terkait dengan teori-teori sain yang tersirat diatas). Bagaimana hidup dalam dualitas, dalam 2 sisi cermin yang berbeda, dan melihat refleksi jiwa kita pada sesuatu yang kita lihat. Oke semua penjelasan saya ini seperti hanya diulang-ulang. Tapi saya yakin anda tahu benang apa yang menghubungkan semua pemikiran ini. Hehee...
***
Paling akhir dari sesi ini, puji syukur kepada Sang Maha Luar Biasa. Pertemuan saya dengan novel ini adalah bagian dari jaringan yang selama ini tidak pernah saya tahu. Bagaimana saya bisa bertemu dengan seseorang yang hanya menyebutkan kata kunci 'Bintang Jatuh' mendorong saya untuk mencari, membaca, menikmati, melahap wawasan baru, dan mendapati secercah kesadaran dan keberadaan 'saya' dan alam semesta. Thanks Sibe Thanks God!
Note:
Jika anda setuju bahwa cerita ini menarik, mari kita bahas bersama. Jika ada yang belum saya tahu tapi anda tahu dan tak berdaya menyimpannya sendiri, baiknya kita bicarakan bersama. Oh Dear, ini akan sangat menarik. Saya tunggu kabar baiknya....
*Siapa itu Bintang Jatuh....? Mungkin akan saya buat sinopsisnya ditambah dengan penjelasan menarik tentang karakter masing-masing tokoh termasuk Bintang Jatuh. Tunggu saja. Tak runtut seperti bagaimana biasanya orang menulis atau membaca...? Itulah saya...