6/22/16

Balon yang Tidak Dijual

Ee, tau gak sih Moms... Kalau mau memperhatikan, dari waktu ke waktu perkembangan anak kita itu amzing banget dehh... Suka bikin Mommy jadi, "Eh, apa...? Gimana dek..?". Gitulah pokoknya, kehabisan kata-kata buat menggambarkan ketakjuban kita sama perkembangan anak. Nah, yang paling kelihatan nih, soal ide dan kata.

Kemarin, Darrel (3,8 tahun) pergi ke pasar bareng sama neneknya. Darrel dari dulu kan memang suka banget sama mainan dan suka banget bermain. Nah, pas Darrel dan Nenek sampai di depan pasar nampaklah sebuah pemandangan yang tak mampu Darrel lewatkan. Sesuatu yang melambai-lambai di udara. Warnanya yang indah sungguh merayu, berlatar langit pagi yang biru nan cerah. Sesekali tertiup angin dan bergoyang. Seakan ingin dimiliki. Begitupun, mata Darrel yang terpesona tak mampu berpindah pada yang lain. Balon!

Darrel menginginkan balon yang dijual di pinggir jalan, di luar pasar itu. Ia sungguh terpesona dan ingin memilikinya.

Tapi apa dikata, sudah terlalu sering Darrel membeli mainan dan sudahlah Si Nenek kehabisan kata untuk membujuknya. Sehingga Si Nenek bilang kalau:

"Balon yang di sana, tidak dijual."


Seketika, wajahnya menjadi suram dan matanya berkaca-kaca. Ia begitu kecewa, namun tetap berusaha menerimanya. 

Selesai berbelanja, berjalanlah Darrel dan Nenek keluar pasar melintasi segerombol balon yang diikat dan melayang di langit biru pagi itu. Sambil berlalu, tak bisa lepas ia menatapnya, dan berkata:

"Tukang balonnya, kok sekarang gitu sih...?"

"Mang kenapa kok gak mau dijual?" 

"Aku kan gak suka!"

"Nanti, kan kasihan anak-anak kecil gak bisa bermain."

"Coba, anak-anak kecil mau main pake apa kalau gitu?"


Moms, mau kasih jawaban apa kalau anaknya nanya gitu?
Pasti, speechless dulu sebelum bisa kasih jawaban.
Anak-anak memang amazing Moms!